Inside Out 2, sekuel dari film Inside Out tahun 2015, akan tayang di bioskop pada 14 Juni 2024. Bagaimana sinopsis film Inside Out 2? Film yang disutradarai oleh Kelsey Mann ini akan bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Riley (disuarakan oleh Kensington Tallman) yang kini telah beranjak remaja.
Riley yang kini beranjak remaja mulai merasakan emosi baru dalam dirinya seperti rasa iri, cemas, bosan dan malu. Perasaan yang dimiliki memperkaya emosi dalam dirinya yang sebelumnya hanya Joy, Sadness, Anger, Disgust, dan juga Fear.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang mulai beranjak remaja mengalami tahap pubertas. Dan salah satu perubahan yang dialaminya berkaitan dengan kejiwaan. Masa pubertas terjadi pada usia 8 sampai 13 tahun, dengan puncaknya pada usia 10 tahun. Riley dalam film ini mulai mengalami masa puber pada usia 13 tahun.
Tokoh perempuan Riley dalam sinopsis film Inside Out 2 diceritakan memasuki masa puber, sehingga ia mulai mengalami emosi dan perasaan yang baru. Alur film menjadi semakin menarik untuk diikuti ketika Riley mulai bergelut dengan emosi baru yang ia rasakan dan bagaimana ia berusaha mengenali perasaan-perasaan baru tersebut.
“Saat kita menginjak dewasa, emosi akan menjadi kompleks, seperti otak kita mengalami rekonstruksi yang sangat besar. Kehadiran emosi baru dalam pikiran Riley mengubah kehidupan remaja tersebut dan juga mempengaruhi emosi yang sudah ada sebelumnya,” ujar Mark Nielsen, produser Inside Out 2.
SINOPSIS FILM INSIDE OUT 2
Riley kini sudah mulai memasuki usia remaja yang ditandai dengan ulang tahunnya yang ke-13. Perubahan terjadi pada diri remajanya, termasuk penambahan emosi baru. Anda mungkin ingat bahwa ketika Anda masih remaja, muncul perasaan-perasaan baru yang aneh namun merayap untuk mengambil alih.
Demikian pula dalam alur cerita lanjutan Inside Out 2, Riley pergi ke sekolah baru, berteman dengan teman baru, dan melakukan aktivitas bersama. Emosi baru yang disebut Envy muncul. Yang menyebabkan Riley merasakan rasa penasaran dan sedikit iri ketika melihat teman-temannya di sekolah barunya.
Envy mewakili perasaan “Seandainya” yang sangat umum dirasakan oleh para remaja. “Gadis-gadis itu sangat keren,” kata Envy, mempengaruhi perasaan Riley ketika melihat teman-temannya.
Ada juga Anxiety, yang mewakili perasaan cemas Riley. Seiring dengan pertumbuhannya, Riley mulai mengalami berbagai kecemasan untuk memulai sekolah baru dan bertemu dengan teman-teman baru.
Layaknya remaja pada masa puber, kecemasan Riley terkadang membuatnya kewalahan dan memaksanya untuk mengabaikan perasaan lainnya. Riley juga mulai merasakan emosi baru, yaitu rasa malu (suara Paul Walter Hauser), yang membuatnya menjadi pemalu dan sangat pendiam.
Rasa malu muncul dan menguasai Riley ketika anak laki-laki itu mendapati dirinya dipermalukan secara sosial, seperti ketika bertemu dengan orang baru. Emosi baru yang juga dirasakan Riley pada masa remaja adalah Ennui (suara Adele Exarchopoulos), perasaan bosan dan lesu.
BACA JUGA: Spesifikasi dan Harga Laptop Lenovo Yoga 9i 2-in-1 & Yoga Slim 7i